Bab 2
Pembahasan
a.
Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari
bahasa latin, yaitu bio (hidup), tehnos (teknologi=penerapan)
dan logos (ilmu) yang berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi.
Jadi, sebenarnya bioteknologi bukan suatu disiplin ilmu, melainkan suatu ilmu
terapan. Menurut Sardjoko (1991), bioteknologi adalah proses-proses biologi
oleh mikroorganisme yang dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Bioteknologi
bisa diartikan suatu pemanfaatan makhluk hidup atau rekayasa organisme sistem
atau proses biologis untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi
manusia yang menghasilkan suatu barang, atau dapat dikatakan pemanfaatan
prinsip-prinsip ilmiah dengan menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan
produk bagi kepentingan manusia. Agar lebih jelas perhatikan skema pada Gambar
berikut.
b.
Jenis dan macam-macam
Bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.
·
Bioteknologi
Yogurt adalah mikroorganismenya Streptococus Thermophilus & Lactobacillus
Bulgaricus.
·
Bioteknologi
Keju Lunak adalah mikroorganismenya Penicilium Camemberti.
·
Bioteknologi
Kecap adalah mikroorganismenya Aspergillus Orysae/Aspergillus Soyae.
·
Bioteknologi
Nata de Coco adalah mikroorganismenya Acetobacter Filinum.
·
Bioteknologi
Tempe adalah mikroorganismenya Rhizopus Orysae, Rhizopus Oligosporus.
·
Bioteknologi
Tape adalah mikroorganismenya Sadharomyces Cerevisae.
·
Bioteknologi
Oncom adalah mikroorganismenya Neuropra & Monilia Sitophilia.
·
Bioteknologi
Anggur/Wine adalah mikroorganismenya Vitis Venefera.
c.
Pengertian Tape Ketan
Tape ketan adalah makanan tradisional
Indonesia yang terbuat dari bahan ketan yang diolah secara fermentasi. Dalam
proses fermentasi tape ketan tahap persiapan (pencucian, pemasakan dan
pendinginan), pengerjaan, dan fermentasi (pemanasan, inokulasi dengan ragi, dan
inkubasi) merupakan tahap yang berpengaruh penting untuk menghasilkan tape
ketan dengan mutu baik. Misalnya, dalam tahap pencucian yang bertujuan untuk
menghilangkan kotoran maupun sisa-sisa dedak yang mungkin masih tertinggal
sangat penting untuk dilakukan.Selain menentukan cita rasanya, hasil dari
proses fermentasi juga sangat menentukan komposisi kimia tape ketan. Tape ketan
umumnya memiliki tekstur lembut, rasa manis, sedikit asam, dan cita rasa yang
khas karena mengandung sedikit alkohol. Komponen utama dalam ketan sendiri
adalah pati, yang dalam keadaan utuh sangat sulit didegradasi dengan zat kimia
maupun enzim. Bahkan, pati yang dipanaskan dengan air tidak akan mengalami
perubahan hingga suhu gelatinasinya tercapai. Oleh karena itu, dibutuhkan
bantuan bakteri untuk mendegradasi komponen pati yang terdapat dalam ketan.
Ragi mengandung berbagai bakteri asam laktat yang sangat dibutuhkan untuk fermentasi tape ketan.
d.
Cara Pembuatan Tape Ketan.
Ø Alat dan Bahan:
• Alat
- Panci
- Nampan
- Centong nasi
- Mangkok kecil
- Sendok
• Alat
- Panci
- Nampan
- Centong nasi
- Mangkok kecil
- Sendok
-Wadah kedap udara
• Bahan
- Beras ketan merah , atau
- Beras ketan merah , atau
- Beras ketan putih
- Ragi 4 buah
- Daun pisang (bila perlu)
- Ragi 4 buah
- Daun pisang (bila perlu)
- Air (secukupnya)
Langkah Kerja
1. Merendam beras ketan merah atau beras ketan putih selama 12 jam.
2. Mencuci beras ketan tersebut sampai bersih.
3. Mengukus beras ketan didalam panci selama 30 menit.
4. Setelah dikukus, angkat sambil diaduk-aduk. Lalu tiriskan.
5. Kukus kembali beras ketan selama 15 menit. Kemudian angkat, lalu tiriskan kembali.
1. Merendam beras ketan merah atau beras ketan putih selama 12 jam.
2. Mencuci beras ketan tersebut sampai bersih.
3. Mengukus beras ketan didalam panci selama 30 menit.
4. Setelah dikukus, angkat sambil diaduk-aduk. Lalu tiriskan.
5. Kukus kembali beras ketan selama 15 menit. Kemudian angkat, lalu tiriskan kembali.
6.
Siapkan wadah kedap udara bersih (tidak terkena unsur garam).
7. Hancurkan ragi hingga halus.
8. Ambil sedikit ketan dan letakkan di dasar wadah, ratakan. Taburi ragi merata. Tutup dengan ketan lalu taburi kembali dengan ragi. Ulangi hingga ketan dan ragi habis.
9. Tutup rapat wadah. Simpan di tempat yang hangat & tertutup (gelap) selama 2-3 hari.
8. Ambil sedikit ketan dan letakkan di dasar wadah, ratakan. Taburi ragi merata. Tutup dengan ketan lalu taburi kembali dengan ragi. Ulangi hingga ketan dan ragi habis.
9. Tutup rapat wadah. Simpan di tempat yang hangat & tertutup (gelap) selama 2-3 hari.
e. Manfaat Tape Ketan
Secara ilmiah,
inilah 10 khasiat tape ketan, yaitu:
1 .Bisa
memperbaiki kerusakan sel hati seperti hepatitis dan chirosis atau yang lebih
dikenal dengan pengerasan hati.
2. Mencegah gangguan fungsi ginjal.
3 Bisa
mencegah kanker dan tumor.
4. Berkhasiat
guna memperlambat penuaan.
5. Berfungsi
juga sebagai antioksidan.
6 Bisa
membersihkan kolesterol dalam darah.
7. Mencegah
anemia.
8. Menyuburkan
rambut.
9 Membuat
otot tubuh menjadi padat.
10 Karena mempunyai sifat anti-inflamasi
dan kaya antioksidan, maka untuk konsumsi jangka panjang, akan berguna
untuk mencegah alzheimer dan diabetes.
Bab 3
Penutup
1.
Kesimpulan.
Sebelum fermentasi, beras ketan
masih berbentuk seperti beras pada umumnya. Namun, setelah mengalami fermentasi
beras ketan tersebut mengalami perubahan bentuk dan menghasilkan air yang
mengandung alcohol serta menimbulkan rasa asam dan manis. Kondisi tersebut
disebabkan karena pada beras ketan diberikan ragi yang merupakan mikroorganisme
yang berfungsi mengubah glukosa menjadi alcohol dan menghasilkan air.
Sebelum dikukus ketan direndam 12 jam untuk menambah massa ketan supaya tidak terlalu keras. Oleh karena itu, pada saat sesudah fermentasi, ketan menjadi lunak. Ketan tidak boleh terkena air jika sudah diberi ragi karena akan mematikan ragi (bakteri) sehingga proses fermentasi tidak berjalan sempurna. Ketan juga harus diletakkan/ disimpan didalam tempat yang kedap udara. Karena jika terkena oksigen, proses fermentasi juga akan gagal.
Ketan yang merupakan karbohidrat diubah oleh ragi menjadi alcohol dan air. Dengan adanya alcohol, tape ketan bersifat manis dan agak asam. Tape membutuhkan amilosa, amilum dan karbohidrat kompleks, derajat keasaman (pH 5-6), dan suhu yang tepat dan kadar air. Karena fermentasi maka ketan, beras dibutuhkan kadar air yang cukup untuk ragi agar bisa hidup. Oleh karena itu, beras ketan harus dikukus. Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah beras ketan. Bila terl
alu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis dan terasa keras. Takaran ragi yang tepat biasanya diperoleh berdasarkan pengalaman. Kualitas tape yang baik turut ditentukan oleh jenis ragi yang digunakan dan asal ragi tersebut.
Tape ketan jika diletakkan dalam keadaan suhu kamar hanya bertahan 2 hari. Jika lebih dari 2 hari maka kadar alcohol dalam tape tersebut akan bertambah. Semakin banyak kadar alcohol, maka tape akan berubah menjadi khamar. Dan yang kita tahu khamar itu haram. Hal ini sudah terbukti dari jurnal ilmiah International Journal of Food Sciences and Nutrition volume 52 halaman 347 – 357 pada tahun 2001. Di jurnal tersebut diberitakan bahwa kadar etanol (%) pada 0 jam fermentasi tidak terdeteksi, setelah 5 jam fermentasi kadar alkoholnya 0.165%, setelah 15 jam 0.391%, setelah 24 jam 1.762%,
Sebelum dikukus ketan direndam 12 jam untuk menambah massa ketan supaya tidak terlalu keras. Oleh karena itu, pada saat sesudah fermentasi, ketan menjadi lunak. Ketan tidak boleh terkena air jika sudah diberi ragi karena akan mematikan ragi (bakteri) sehingga proses fermentasi tidak berjalan sempurna. Ketan juga harus diletakkan/ disimpan didalam tempat yang kedap udara. Karena jika terkena oksigen, proses fermentasi juga akan gagal.
Ketan yang merupakan karbohidrat diubah oleh ragi menjadi alcohol dan air. Dengan adanya alcohol, tape ketan bersifat manis dan agak asam. Tape membutuhkan amilosa, amilum dan karbohidrat kompleks, derajat keasaman (pH 5-6), dan suhu yang tepat dan kadar air. Karena fermentasi maka ketan, beras dibutuhkan kadar air yang cukup untuk ragi agar bisa hidup. Oleh karena itu, beras ketan harus dikukus. Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah beras ketan. Bila terl
alu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis dan terasa keras. Takaran ragi yang tepat biasanya diperoleh berdasarkan pengalaman. Kualitas tape yang baik turut ditentukan oleh jenis ragi yang digunakan dan asal ragi tersebut.
Tape ketan jika diletakkan dalam keadaan suhu kamar hanya bertahan 2 hari. Jika lebih dari 2 hari maka kadar alcohol dalam tape tersebut akan bertambah. Semakin banyak kadar alcohol, maka tape akan berubah menjadi khamar. Dan yang kita tahu khamar itu haram. Hal ini sudah terbukti dari jurnal ilmiah International Journal of Food Sciences and Nutrition volume 52 halaman 347 – 357 pada tahun 2001. Di jurnal tersebut diberitakan bahwa kadar etanol (%) pada 0 jam fermentasi tidak terdeteksi, setelah 5 jam fermentasi kadar alkoholnya 0.165%, setelah 15 jam 0.391%, setelah 24 jam 1.762%,
setelah 36 jam 2.754%, setelah
48 jam 2.707% dan setelah 60 jam 3.380%.. Namun, jika tape diletakkan didalam
kulkas akan meghambat kerja bakteri karena bakteri tidak dapet bekerja pada
suhu rendah dan pada suhu terlalu tinggi. Oleh karena itu, tape yang diletakkan
didalam kulkas lebih tahan lama daripada yang diltekkan didalam keadaan suhukamar.
Kegagalan dalam pembuatan tape dapat dipengaruhi beberapa factor, yaitu kurang sterilnya tempat pembuatan, pembuat terlalu banyak bicara, pembuat tidak boleh dalam keadaan haid, terlalu banyak member ragi, jenis ragi kurang tepat, dll.
Kegagalan dalam pembuatan tape dapat dipengaruhi beberapa factor, yaitu kurang sterilnya tempat pembuatan, pembuat terlalu banyak bicara, pembuat tidak boleh dalam keadaan haid, terlalu banyak member ragi, jenis ragi kurang tepat, dll.
2. Saran-saran
Materi makalah Bioteknologi tentang
pembuatan tape ketan ini masih perlu dilengkapi, didalamnya masih banyak
terdapat kekurangan disebabkan keterbatasan yang dimiliki oleh penyusun. Kepada
guru mata pelajaran yang bersangkutan serta semua pihak yang membaca makalah
ini, agar memberi masukan sehingga makalah ini dapat lebih bermanfaat serta
mudah di mengerti.
Daftar Pustaka.
1. Sumarsono, Tatang, Drs. 1984. Pedaran Basa Sunda. Bandung: Medal Agung.
2. Rudiat, Asep. 2010. Pengetahuan Umum. Bandung.
Universitas Langlangbuana.
3. Haryanto. 2007. Sains
untuk Sekolah Dasar Kelas 1, 2 dan 3. Bandung : Penerbit Erlangga.
5.
Karnoto, K
Bambang. 2012. SPM Plus sukses menghadapi
UN. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
9.
http//lollydollymony.blogspot.com/2012/04/makalah-bioteknologi-pembuatan-tape-ketan-hitam.html.
10. Hadianti,
Afiyah. 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar