14 Apr 2013

His First Love Accident


Gelak tawa menyelimuti percakapanku dan mrs. Ika. Pasalnya, dia tidak bisa membayangkan betapa lucunya kejadian yang baru saja aku alami. Akupun terbawa suasana, akhirnya kita tertawa bersama.
Untungnya, saat itu sesi less bahasa inggris belum dimulai. Sehingga aku leluasa menceritakan semuanya kepada guruku yang cantik, mrs. Ika. Sungguh, hari itu menjadi hari yang bersejarah.
Sumpah, hari itu angkot 05 lama sekali. Sejak bubar sekolah sepuluh menit yang lalu angkot yang ditunggu-tunggu belum lewat juga. Setiap hari selasa setelah pulang sekolah, jika tidak menggunakan motor, aku berangkat less dengan menggunakan angkot. Angkot 05 adalah angkot dengan trek perjalanan cicalengka-tanjungsari. Hari itu tujuanku pergi ke cicalengka untuk mengikuti less bahasa Inggris di KELVIN ENGLISH EDUCATION (KEE) nama tempat nya. Memang angkot 05 bisa dibilang langka, entah apa alasanya, mungkin karena armada angkot yang tidak banyak atau supir yang terlalu lama ngetem menunggu penumpang.
Menunggu di gerbang sekolah terasa boring, apalagi sendirian begini. Selain sepi, banyak ojek yang berlalu lalang menawarkan tumpangan. Entah berapa  banyak yang menawarkan jasanya agar aku mau menaiki ojek itu. Mungkin 10 atau 20 lah, sebanyak itu pula aku gelengkan kepalaku dan berkata “moal mang”.
Sayang lagi apa?/ lagi nunggu angkot mau less/ dimana, aku anterin ya? / gausah / kenapa? Sekali ini aja ya? / gausah. Naik angkot aja / plis. Sekali aja. Itung itung aku minta maaf sama kamu / emm.. yaudah jemput sekarang disekolah/.
Percakapan di SMS itu selalu aku ingat dalam fikiran ku. Terlalu klise, tapi dari percakapan tersebut aku mendapatkan pengalaman yang tak terduga. Entah setan apa yang membujuk aku agar mau diantar oleh lelaki itu. Mungkin aku befikir, dengan tumpangan lelaki tersebut, aku bisa menyimpan ongkos angkot untuk ke Cicalengka, pengiritan. Aku juga tidak terlalu ingat apa kesalahan lelaki itu padaku sehingga hari itu dia mau mengantarkan ku. Kalian tahu rasanya seperti apa? Nothing can I say except “I’am happy”.
Dengan mio merah dan setelan seragam yang belum ia lepas, hari itu dia sedikit lebih keren. Ditambah aksesoris earphone menambah tampilanya lebih bagus dari biasanya. Not perfect, but just better than before. Tanpa fikir panjang, dengan sedikit gugup aku naik motor mio merah milik lelaki tersebut. Demi apalah, hari itu aku dilanda perasaan bingung sekaligus senang. Hahaha aneh sekali. Cause it is my first time, to be here with my boyfriend. This is my first time.
Ceritanya siang itu, sebut saja “mr.E” panggilan lelaki yang pertama mengantarkan ku ke KEE, melewati jalan yang cukup besar, namun memang sepi tidak seperti jalan yang biasa aku lalui.
Aku yang sedang girang karena diantar sebutlah “pacar” tidak bertanya-tanya ataupun bertanya mengapa kita melawati jalan itu. Yang aku fikirkan hanyalah “yes I am glad cause I’ve never been like this before. Just me and mr.E”
Layaknya kartu domino yang tersusun rapi, kemudian ditiup sebuah angin yang cukup besar. Satu jatuh, merembet kesemua yang ada di sampingnya. Uuuuuuuuuuuh sialan, malu bukan main. Hari itu aku dan mr.E sedang asyik membicarakan sesuatu, dan secara tak sengaja kakiku menyenggol sebuah sepeda yang sedang diparkir di bahu jalan. “ gubraaaaaaaaak” Memang hanya satu yang aku jatuhkan. Tapi, jatuh satu semua ngikut. Mr.E yang mengendarai motorpun, bukanya berhenti, ia malah langsung tancap gass. Aku ingat saat kejadian itu, ada seorang laki-laki kira kira usianya 20-22 tahun berambut panjang, mungkin ialah pemilik sepeda-sepeda tersebut,  Ia berbicara keras namun tidak dengan nada marah kepada kami berdua. “euleuh-euleuh” aku tidak melihat wajahnya dengan jelas, namun dari suaranya yang keras aku bisa merasakan dia kesal sekali kepada kami berdua. Memang beralasan jika lelaki itu kesal, karena saat menjatuhkan sepeda-sepeda tersebut, bukanya menepi dan merapikan, kami malah tancap gas seakan tak punya dosa apa-apa.
Ada-ada saja kejadian memalukan yang menimpa kami berdua. Sejak aku menceritakan semua itu kepada mrs.Ika, itu menjadi rahasia kami berempat (aku, Mr.E, Mrs.Ika, dan Allah). Mr.E tidak pernah membicarakan hal itu, saat sedang smsan  ataupun ngobrol empat mata. Mungkin mr.E malu, begitupun aku. Biarlah kejadian itu menjadi kenangan tersendiri.
“when that special moment happend, there is silly moment that completed my story” hahaha.
Mungkin hanya itu kenangan manis yang bisa aku ingat dengan mr.E. bukan, bukan kenangan manis, kenangan “lucu” lebih tepatnya, tetapi menjadi manis ketika aku mengingatnya. Ada suasana tersendiri saat aku mengingatnya. Pernah suatu hari dia memberiku sebuah hiasan kecil berbentuk bola. Didalamnya terdapat miniature ka’bah kecil, dihiasi taburan kertas berwarna keemasan. Entah apa artinya dia memberiku hiasan ka’bah, dan entah apa maksudnya memberiku hadiah itu, padahal saat itu bukan ulang tahunku. Dan pertanyaan yang paling menjadi pertanyaan adalah, “kenapa gambarnya ka’bah? Kenapa ga love aja?”. Pertanyaan itu tak terjawab sampai sekarang. Sama seperti apa yang menyebabkan aku dan mr.E tidak lagi bisa sama-sama. Hubungan aku dan mr.E memburuk sekitar awal bulan April. Entah bagaimana ceritanya. 2 bulan menjalin “kasih” aku merasa ada sesuatu yang mengganjal. Sesuatu yang membuat aku tidak nyaman. Dan, lebih parahnya aku merasa sayang itu pudar.
Aku sempat bertengkar hebat dengan mr.E, meskipun hanya berkomunikasi dengan sms, pertengkaran itu terasa sangat menegangkan. Saat itu aku menuduh mr.E menyukai wanita lain, aku berspekulasi seperti itu, karena suatu hari aku pernah meminjam HP (handphone) mr.E. ternyata saat aku melihat album fotonya, bukan hanya fotoku saja yang ada diHP itu.. melainkan foto sebut saja inisialnya “DA”. Tentunya aku sangat marah, dan tentunya rasa cemburu.
Rasa marah dan cemburu itu semakin memuncak, setelah aku menyadari bahwa “DA” adalah teman satu ekstrakulikulerku di sekolah. Aku semakin berfikiran negative ketika akhirnya mr.E memang mengakui bahwa dia menyukai “DA”. Sebuah kata yang tidak sangat aku ingin kan “menyukai”. Mr.E , DA, dan aku berada disatu ekskull yang sama. Perkenalan singkat ku dengan mr.E memang berawal dari ekskull tersebut. Verawati safara yang memberikanku nomer HP mr.E, Tak sampai 2 minggu menjalin komunikasi dengan mr.E, aku dan dia sudah merasa dekat sekali. Akhirnya aku mau menjadi “pacar” mr.E dengan susah payah dan pengorbanan yang mungkin tidak sedikit. Satu alasan saat itu yang membuat aku menyukainya. Dia humoris, dan yang selalu membuat aku terbang, dia selalu melirik dan memperhatikanku saat kita sedang berlatih dilapangan. Aku suka itu.
Tapi, seiring dengan berjalanya waktu, aku merasa aneh dengan sikap humoris nya, dia menjadi sangat sangat humoris, ssssaaaaaaaaaaaangat humoris sekali, sehingga  membuat aku merasa jijik dan uuuuh jijik sekali. Ill feel mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan perasaanku terhadap mr.E. dan LEBAY kata yang tepat untuk menggambarkan sosok seorang mr.E.
Akhirnya, dengan beberapa alasan yang konyol.. aku mengakhiri hubunganku dengan mr.E. mr.E sebenarnya menolak untuk memutuskan hubunganya bersamaku, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Dia sudah menyukai DA, menjadi sangat LEBAY. Aku merasa menjadi orang terbodoh didunia. Ya sangatlah bodoh. Kata “karma” pun memenuhi fikiranku yang saat itu sedang kalut. Mengapa seorang mr.E tidak memikirkan pengorbanan ku untuknya. Aku merelakan memutuskan hubunganku dengan pacar lamaku sebelum mr.E, hanya untuk menjalin kasih bersama mr.E. masih terngiang kata yang sangat meyakinkan namun juga sangat bodoh dan tidak berarti “bilangin ya ci, aku tuh putus demi dia. Putus demi dia {mr.E}”. dengan sangat lantang dan bersemangat aku mengatakan itu kepada teman ku cici wahyuni. Dia adalah teman sekelas mr.E yang menjadi penghubung antara aku dan mr.E. ya Allah. Betapa bodohnya aku. Merelakan semua yang aku lakukan dibalas dengan “penghianatan”.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar